Calon Teknik Sipil – Dewasa ini, pengembangan metode 3DCP (three dimensional concrete printing) kian masif mengingat metode ini dinilai mampu memberikan alternatif pembangunan konstruksi yang berkelanjutan.
Masih ingat konten yang membahas tentang kemajuan Dubai yang membangun kantor sementara Dubai Future Foundation hanya dengan satu orang operator mesin? Ternyata ada beberapa deretan negara lain yang juga mampu mengembangkan metode ini.
1. WINSUN (Tiongkok)
WinSun merupakan perusahaan 3D Printing pertama di Tiongkok yang berdiri pada 2004. Pada Maret 2015 perusahaan arsitektur ini berhasil membangun gedung 3D Printing pertama di dunia.
Gedung yang dirancang oleh Ma Yihe memiliki tinggi 6,6 meter, lebar 10 meter, dan panjang 40
meter. Dengan kesediaan alat yang ada, pihaknya mampu menyatakan membangun 10 gedung dalam waktu 24 jam.
2. COBOD International (Denmark)
COBOD adalah perusahaan dengan printer tertinggi, terbesar, dan tercepat di dunia. Perusahaan ini mendirikan rumah pertamanya pada 2017. Karena keunggulan produknya, kini COBOD hanya menjual printer berukuran 2-3 lantai untuk beberapa negara, misalnya: Belgia, Jerman, Kanada, hingga India.
3. TVASTA (India)
Tvasta Manufacturing Solutions adalah perusahaan yang dibangun sejak 2016. Dua tahun kemudian,
Derusahaan ini berhasil membangun rumah dan kantor pos pertama di India menggunakan 3D Printing.
4. ICON (Amerika)
ICON merupakan start-up asal Amerika yang berhasil dibangun dalam waktu 47 jam berukuran 350 kaki persegi (106 meter persegi). Hunian ini memiliki 2 Kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur sehingga cocok bagi pasangan baru.
5. AUTOCONZ (Indonesia)
Perusahaan ini berdiri sejak 2018 dan sudah menyelesaikan beberapa proyek 3DCP (3D Concrete Printing) seperti bangku, bilik wastafel, hingga rumah. Kini, Autoconz tengah berkolaborasi dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Masih ingat konten yang membahas tentang kemajuan Dubai yang membangun kantor sementara Dubai Future Foundation hanya dengan satu orang operator mesin? Ternyata ada beberapa deretan negara lain yang juga mampu mengembangkan metode ini.
1. WINSUN (Tiongkok)
WinSun merupakan perusahaan 3D Printing pertama di Tiongkok yang berdiri pada 2004. Pada Maret 2015 perusahaan arsitektur ini berhasil membangun gedung 3D Printing pertama di dunia.
Gedung yang dirancang oleh Ma Yihe memiliki tinggi 6,6 meter, lebar 10 meter, dan panjang 40
meter. Dengan kesediaan alat yang ada, pihaknya mampu menyatakan membangun 10 gedung dalam waktu 24 jam.
2. COBOD International (Denmark)
COBOD adalah perusahaan dengan printer tertinggi, terbesar, dan tercepat di dunia. Perusahaan ini mendirikan rumah pertamanya pada 2017. Karena keunggulan produknya, kini COBOD hanya menjual printer berukuran 2-3 lantai untuk beberapa negara, misalnya: Belgia, Jerman, Kanada, hingga India.
3. TVASTA (India)
Tvasta Manufacturing Solutions adalah perusahaan yang dibangun sejak 2016. Dua tahun kemudian,
Derusahaan ini berhasil membangun rumah dan kantor pos pertama di India menggunakan 3D Printing.
4. ICON (Amerika)
ICON merupakan start-up asal Amerika yang berhasil dibangun dalam waktu 47 jam berukuran 350 kaki persegi (106 meter persegi). Hunian ini memiliki 2 Kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur sehingga cocok bagi pasangan baru.
5. AUTOCONZ (Indonesia)
Perusahaan ini berdiri sejak 2018 dan sudah menyelesaikan beberapa proyek 3DCP (3D Concrete Printing) seperti bangku, bilik wastafel, hingga rumah. Kini, Autoconz tengah berkolaborasi dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).