Calon Teknik Sipil – Selama bertahun-tahun aspal buton dicanangkan untuk menggantikan aspal minyak yang sebagian besar impor. Padahal berdasarkan hasil pengujian, aspal buton yang melimpah di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, itu tidak kalah saing dengan aspal minyak. Indonesia memiliki cadangan aspal buton lebih dari 600 juta ton atau lebih dari 80 persen, sisanya dapat ditemukan di Tobago, Kanada, dan Afrika. Cadangan aspal alam buton inilah diyakini mampu memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri selama ratusan tahun.
Untuk itu, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menuturkan pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri seperti pemanfaatan aspal buton dan aspal karet. Hal ini seiring dengan komitmen PUPR dalam meningkatkan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), seperti material dan peralatan konstruksi (MPK).
“Komitmen Kementerian PUPR dalam penggunaan produk dalam negeri khususnya aspal buton, adalah untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke industri aspal buton di Pulau Buton pada September 2022 lalu,” terang Endra, Minggu, (23/7/2023).
Kementerian PUPR juga melakukan penguatan regulasi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yakni dengan menerbitkan Permen PUPR No 18 Tahun 2018 Tentang Pemanfaatan aspal Buton untuk mendorong keterlibatan stakeholder lokal dalam pengelolaan MPK dalam negeri.
Sesuai dengan komitmen tersebut, Endra mengatakan, pemerintah telah melakukan penandatanganan kontrak penyediaan aspal buton dari 10 paket pekerjaan jalan nasional dengan total volume aspal buton sebesar 6.839 ton untuk panjang jalan 63,7 km pada Juni 2023 lalu.
“Pemanfaatan aspal buton dan aspal karet kita harapkan bukan lagi sebatas uji coba, tapi sudah merupakan pilihan teknologi yang layak secara teknis dan ekonomis. Contohnya di Provinsi Bengkulu, tercatat penggunaan aspal buton untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di 2023 yang memanfaatkan 933,31 ton aspal buton. Sedangkan untuk penggunaan aspal karet sebanyak 1.323 ton. Kita tahu bahwa produksi karet di Bengkulu ini cukup besar,” imbuh Endra.
Sementara, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Aryatno Sihombing mengungkapkan bahwa aspal buton tersebut seluruhnya digunakan untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di seluruh Provinsi Bengkulu.
“Aspal buton tersebut digunakan untuk preservasi Jalan Kebon Seri – Betungan-Tais sepanjang 10,13 km, preservasi Jalan Tais – Manna Batas Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 5,55 km, dan preservasi Jalan Iskandar Baksir – Tanjung Kemuning – Batas Provinsi Lampung sepanjang 3,4 km,” ujar Aryatno.
Sedangkan untuk pemanfaatan aspal karet, Aryatno mengatakan telah digunakan untuk preservasi di lima ruas jalan di Bengkulu, mencakup ruas Jalan Batas Provinsi Sumatera Barat – Ipuh, Jalan Ipuh – Kerkap, Jalan Ketahun – Bintunan, Jalan Nakau – Bts. Sumsel, dan Jalan Kerkap – Nakau. (*)